Assalamualaikum :))
How's life?
Kurang lebih satu setengah tahun blog nggak penting ini hiatus. Mungkin memang nggak penting, bagiku atau bagimu. Tapi setiap detik dalam 24 jam berbagai hal mungkin saja terjadi, kan? Lalu, dalam satu setengah tahun-an yang lalu, bagaimana kehidupan seorang siswi ini?
Perlu diunderline, aku bukan siswi berseragam putih-biru lagi. Kalau ingatanku tidak salah, sudah terhitung 4 bulan semenjak aku mengenakan putih abu-abu dan hijab. Hah? YEAA eventually i'm a hijaber ;)
Well, i'm officiallly a bhawikarsu warrior now.
Sejujurnya tidak pernah terpikir olehku untuk bisa merasakan bangku sekolah disini. Smanti merupakan standard yang terlalu tinggi bagiku.. Sekolahnya siswa-siswi unggul dan calon orang sukses masa depan (aamiin). Sampai awal kelas 9 pun, aku masih dilanda bimbang mau melanjutkan sekolah dimana. Setahun berjalan dan wisuda pun diadakan. Alhamdulillah, NUN yang cukup. Cukup untuk membuat keluarga senang, dan mungkin cukup untuk masuk smanti.
Put your purpose in front of the class, so everytime you look up you'll see your dream there. (mine is 3) |
27-29 Juli 2015 merupakan pengalaman pertamaku untuk mengikuti salah satu rangkaian acara di smanti yang seabrek. Masa Orientasi Peserta Didik Baru 2015. It was such a 'strange' experience. Bagaimana pada awalnya kami, para murid baru, lebih banyak menghela napas dan merengek sembari mengerjakan tugas-tugasnya. Tapi di hari terakhir, ketika after-movie diputar (Click here if you mind to see it.), kami semua jadi tertarik untuk mengulang saat-saat MOPDB.
Ketika kami kumpul di rumah salah satu teman satu TON (kelas) padahal kami baru berkenalan sehari sebelumnya. Lalu kerja lembur membuat cover dan menulisi buku MOPDB, menyamakan tanda pengenal satu angkatan, membawa tas kardus ke sekolah (yang kadang-kadang membuat punggung dan bahuku sakit gara-gara ukuran talinya yang kurang pas), dan saat-saat kakak komdis menegasi kami hehehe.
Tapi.. pada akhirnya worth it sekali kok. Dari sinilah kami diperkenalkan dan dipersiapkan untuk menapaki jenjang SMA di Smanti yang sibuk, ruwet, banyak event. Kami juga 'disadarkan' bahwa tugas-tugas yang diberikan itu bukan bertujuan untuk menyusahkan hidup kita semata. Mencari tanda tangan kakak kelas dan teman-teman bukan sekedar bertujuan untuk mengisi halaman buku yang kosong, lebih dari itu kami jadi bisa mengenal kakak kelas dan teman, mungkin saja suatu saat kita butuh mereka?
Ditegasi kakak-kakak komdis setiap hari, bukan bertujuan untuk membuat kita mbrabak. Lebih dari itu, kami ditunjukkan seperti apa rasanya berada di bawah tekanan, ketika setiap hasil kerja kami dipertanyakan padahal kami sudah berusaha, dan bagaimana memacu diri untuk berani berkata-kata saat dipojokkan dan dituntut ini-itu. Kami diyakinkan bahwa di depan sana masih jauh lebih banyak persoalan yang sedang menunggu.
Saat itulah detik dimana aku berpikir :
"Aku tidak akan hanya mendapatkan materi akademis dan teoritis disini, lebih dari itu"
Tidak ada komentar
Posting Komentar