Kamis, 19 April 2018

untitled

Beberapa hari ke belakang rasanya aku bertemu akar masalah yang itu-itu saja.
Sedikit mengusik, kadang bisa sangat mengusik saat atmosfer pikiran kalut. 

Orang-orang yang cukup mengenalku mungkin tau saat aku sudah berniat, aku adalah orang yang prepare, yang memikirkan dan menyiapkan kebutuhan nantinya. Bisa dibilang rajin, bisa dibilang tekun. Nggak, aku nggak memuji diri sendiri. Karena tidak bisa dipungkiri juga kalau malas dan mager masih sering hinggap di keseharianku, apalagi setelah memasuki masa kuliah yang cukup menguras tenaga, waktu, dan pikiran ini.

Ada banyak keuntungannya dengan sifat seperti ini. Kebutuhan terlengkapi, mulai dari yang penting sampai yang antisipatif ((kalau niat)). lalu tugas-tugas jadi cepat selesai. 
Tapi ternyata ada banyak ujiannya juga. 
Saat kita sudah siap dengan kebutuhan atau tugas kita, sudah menyiapkannya dengan cukup usaha, tiba-tiba datang juga yang dengan enak hatinya bertanya atau meminta. 
Bukan, itu bukan masalah bila barang sekali-dua kali. Tapi rasanya sudah tidak bisa dihitung sepuluh jari.
Terserah kalau dikata pelit atau apa. 
Tapi saat sudah kesekian kalinya, tidakkah usaha ini dihargai dan rasa tidak enak timbul di hati? 
Yang lebih ajaibnya, saat tiba giliranku membutuhkan, yang dicari tak ada. 


Selasa, 06 Februari 2018

Balada Para Perantau?

kami sedang ngobrol tentang sesuatu yang aku lupa apa tepatnya, ketika dia yang satu ini merespon omonganku dengan nada tertawa :

"kamu homesick lagi po?"

kemudian ada pula yang lain menyusul tawanya.

menertawakan apa?
it wasn't just a simple thing for some people. karena aku sempat ada di titik terendahku dan  tidak ada yang bisa kupercaya selain "rumah". maaf. mungkin ada yang belum atau tidak pernah mengalaminya.

saat itu adalah masa masa yang sedikit sibuk bagiku karena tugas kepanitiaan sedang mendekati tenggat waktunya, acara semakin dekat.

Sabtu, 09 Desember 2017

Di Tengah Keramaian

aku rasa bak hilang di kerumunan
mereka lalu lalang
menyelam di lautnya sendiri sendiri
dan aku tenggelam
di tengah keramaian
aku yang tetap ada
saat tak sebatang hidung pun ada
mencari serpihan manusia yang benar adanya
untukku
tapi sebisik pun ku tak dengar
mungkin yang kupercaya hanya bual


Minggu, 12 November 2017

tulis aja.

yah, there are too much things i want to tell and share with everyone, but... karena itu pula, 'there are too much' that i cant tell anyone. 
jadi, tulis aja.

im sorry that maybe, this post, will be a lil bit too honest compared with my older posts.

hmmm jadi sudah 3 bulanan aku tinggal disini. kalau kalian tanya apa aku baik baik saja? yeah, i am okay. sure, i can handle it. bisa dibilang secara keseluruhan begitu.
tapi.
ternyata.
ada beberapa momen yang baru aku rasakan setelah merantau kesini. bukan cuma masalah tinggal sendiri dan apa apa sendiri. tapi beberapa emosi yang sebelumnya oke oke aja kalo aku rasakan pas jaman sekolah, tapi disini aku baru merasakan itu bener bener. like...

do you ever feel so lonely? 
pulang sekolah, biasanya walaupun rumah kosong, paling nggak malemnya ada keluarga yang selalu meramaikan. paling nggak ada orang. paling nggak suara tv.
disini, pulang kuliah, cuma dengerin suara tokek malem malem. 
bangun tidur, biasanya ada suara berisik dari dapur atau suara tv. 
disini, hening. 

dan pas itu, minggu-minggu pra-uts, i reached my lowest point. 
where i felt so lonely. like everyone is going back to their home, some of them are hanging out, and i felt like there is nobody fit with me here. there was unconfidence, there was fear. and those days, i felt like im being the best crybaby in the world. even me myself i didnt know how can i be someone like that.

and how do i cope with it?
i called my home. 
i still remember that my mom told me about something when i couldn't hold my tears anymore and i said "i want to go home", like yeah, the best crybaby in the world. and then.. i had to wait a week or more before back home because there was midtest. 

in my home, on the day that i supposed to go back here, that feeling of worry was back. and that cycle of cry-and-tell was back too. she reminded me about my first aim to be there. why did i want to study there.

lalu.. di saat kembali, aku mulai menemukan sendiri cara-cara untuk mengatasi semuanya. i realize that all this time, i've always be someone who is in a hurry and force myself. whereas, everyone has their own capacity and ability. if you cant do that and everyone can, doesn't mean that you have no ability. if you cant fit with someone, doesnt mean that the fault is all in yourself. everyone is different and it is special ((talking to myself)). 

shouldn't be worry too much about something like friendship and college. cause everyone has their own time. 
shouldn't be hurry about that. 
and learn to be more patient and grateful for what we've already had. 
learn to enjoy everything and let them all flow. 



Selasa, 13 Juni 2017

Fighter? [part 2]

beberapa menit lagi.
.
.
laptop sudah siap di pangkuan, mama sudah duduk manis di samping, ikut penasaran sama pengumuman. rasanya kaya ga pengen buka webnya, takut liat hasilnya. tapi juga penasaran setengah iduppp, gimana dong.

"udah jam 2 dek!" -mama said

aku ketik deh nomer pendaftaran sama tanggal lahir, pengen ga pengen gitu mau mencet enter.
but sure i did.



i spontaneously cried out loud and hugged my mom, like all of the efforts paid off.

kado terindah buat ulang tahunku yang ke-18 :)


© The Blue Files.
Maira Gall